asalah Internal PDIP, Pengaruhi Gabungan Pemenangan

Pemilukada Bojonegoro 2012

Masalah Internal PDIP, Pengaruhi Gabungan Pemenangan

Minggu, 12 Agustus 2012 18:00:08

Reporter: Riska Irdiana

blokBojonegoro.com - Gabungan tim pemenangan pasangan Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) M Thalhah-Agus Hariyanto (AH) sedikit terganggu seiring munculnya masalah di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai pengusung AH.

Meski demikian, tim pemenangan di internal Partai Golkar sebagai partai pengusung M Thalhah tetap berjalan sesuai rencana awal. "Kita ada tim di internal masing-masing partai dan tim gabungan, namun karena di internal PDIP ada situasi seperti itu ya kita belum tahu selanjutnya," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar, Sigit Kushariyanto.

Namun, dari tim Golkar mengaku menyikapi permasalahan di internal partai koalisinya ini secara berbeda. Mereka tetap berharap agar PDIP tetap sebagai partai pengusung. "Kalau tidak bisa ya terpaksa PDIP sebagai partai pendukung," imbuh pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Bojonegoro itu.

Namun, diakui Sigit, koalisi yang telah mereka jalin antara Golkar dan PDIP tidak akan ada perubahan komitmen. "Golkar tidak terganggu dengan masalah internal PDIP," pungkasnya.

Partai Golkar berharap agar konflik di internal partai berlambang banteng moncong putih tersebut bisa segera terselesaikan. Sementara, pembenahan tetap terus dilakukan di internal Golkar.  "Kita terus melakukan konsolidasi di struktural Partai Golkar. Kita terus memanfaatkan waktu yang ada," akunya kepada blokBojonegoro.com, Minggu (12/8/2012).

Diinternal partai berlambang pohon beringin tersebut telah ada mesin politik di struktural bawah yang akan bergerak menyampaikan kepada masyarakat bahwa pasangan Thalhah-Agus akan maju dalam Pemilukada mendatang. "Ada enam orang yang sudah mulai bergerak," katanya.

Ditambahkan, bahwa respon dari masyarakat masih cukup bagus karena figur M Thalhah yang notabene sudah cukup banyak dikenal masyarakat. Sementara, mengenai figur AH yang tergolong masih baru, pihaknya meminta agar AH harus terus melakukan pencitraan ke bawah. [ana/lis]