Pemilukada Bojonegoro 2012
Gagal Usung Calon, Gabungan Partai Non Parlemen Pecah
Sabtu, 11 Agustus 2012 06:00:45
Reporter: Riska Irdiana
blokBojonegoro.com - Gabungan partai non parlemen akhirnya terpecah karena gagal mengusung bakal pasangan calon sendiri untuk maju dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Bojonegoro 10 November mendatang.
Pasalnya, gabungan 13 partai ini kini telah terpecah dan menyatakan untuk menentukan jalan masing-masing. Koordinator Gabungan Partai Non Parlemen, Bambang Laras mengungkapkan, perpecahan ini dikarenakan adanya perbedaan visi dan misi dalam penentuan calon masing-masing partai.
"Akhirnya kita memutuskan untuk jalan sendiri-sendiri saja," kata pria yang akrab disapa Bimbim ini.
blokBojonegoro.com - Gabungan partai non parlemen akhirnya terpecah karena gagal mengusung bakal pasangan calon sendiri untuk maju dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Bojonegoro 10 November mendatang.
Pasalnya, gabungan 13 partai ini kini telah terpecah dan menyatakan untuk menentukan jalan masing-masing. Koordinator Gabungan Partai Non Parlemen, Bambang Laras mengungkapkan, perpecahan ini dikarenakan adanya perbedaan visi dan misi dalam penentuan calon masing-masing partai.
"Akhirnya kita memutuskan untuk jalan sendiri-sendiri saja," kata pria yang akrab disapa Bimbim ini.
Akhirnya, PDK yang ia ketuai kini merapat ke pasangan Suyoto-Setyo Hartono atau ToTo Jilid II tanpa disertai partai non parlemen lain.
Disampaikan, bahwa partai memutuskan untuk medukung pasangan incumbent ini karena dinilai layak untuk kembali memimpin Bojonegoro selama lima tahun ke depan.
Sebagaimana diketahui bahwa keberadaan PDK ini tampak pada saat pendaftaran pasangan ToTo Jilid II ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Jumat (10/8/2012) bersama ratusan simpatisan dan partai pengusung yang terdiri dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra dan Partai Demokrat.
Sebelumnya, 13 partai gabungan non parlemen ini sempat berniat akan mengusung calon sendiri untuk dimenangkan dalam Pemilukada mendatang.
Rencana awal, mereka akan mengusung pasangan Santoso-Mochtar Setijohadi (SMS) apabila mereka mendapatkan surat rekomendasi dari PDIP. Namun, karena partai berlambang banteng moncong putih tersebut mengusung Agus Hariyanto, maka otomatis dukungan tersebut gagal.
Juga sempat tersiar kabar bahwa mereka akan mengusung pasangan Budiyanto-Gatot Agung. Namun, hal tersebut juga tidak terbukti kebenarannya dan akhirnya memutuskan untuk kembali pecah. [ana/yud]
0 comments:
Posting Komentar